Belajar dari sebuah Anugerah
suatu Nisan terukir dengan indah
Berbahu-bahu mengangkat Rasa
sejuta Rasa menari-nari di atas Cahaya
merenta-renta inging tergapainya Cita
(Air deras mengalir dari Gurun-gurun Sahara)
Bertabur hebat serpihan kaca
dari langit ke dua belah mata
(Satu Kata Seribu Makna)
Riwayat cinta telah musnah`
karena Insan yang Payah
merangkulnya dengan salah
Peri-peri pun Merintih-rintih
mengundang arwah, warna-warna sedih
hingga tetesannya tak bisa menyentuh lagi
(Jiwa kaku, Hati keras sekeras bartu)
Andai kau tahu
Dunia ini menangis
Perih dan Pedih.....
By; M. Hilal Id
Kajen, Pati .15, Oktober, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Comentar anda di bawah ini!, jangan lupa disertai Nama anda ok! Trims (hilal)
[bukan group blog ini pilih : anonymus]